Header Ads

KOMPONEN PERTUMBUHAN GEREJA

GKII Siloam Nanga Merakai
Gereja adalah lembaga persekutuan orang percaya yang dibentuk oleh Allah berdasarkan kasih Kristus. Di dalam persekutuan tersebut hidup anggota-anggota tubuh Kristus yang bergerak bersama dengan sebuah komitmen untuk hidup di dalam kebenaran firman Allah. Gerak kehidupan orang percaya bukan untuk sebuah tujuan yang sifatnya duniawi tetapi gerak kehidupan dinamis dan memiliki dimensi kekekalan. Tujuan kehidupan yang dibangun di dalam persekutuan tersebut adalah memuliakan Nama Tuhan Yesus sebagai ungkapan syukur atas anugerah kehidupan dan keselamatan.

Tidak ada lembaga atau organisasi yang seerat kesatuan tubuh Kristus. Perbedaan tersebut jelas nampak dari beberapa dasar kehidupan persekutuan itu, yaitu:
1)      Berdasarkan kasih Kristus
2)      Kehidupan saling mengampuni
3)      Kehidupan saling Mendoakan
4)      Kehidupan pelayanan berdasarkan karunia Rohani
  1. PENGERTIAN PERTUMBUHAN GEREJA
Sebagaimana kehidupan tanaman memerlukan pertumbuhan secara alami, maka gereja pun memerlukan pertumbuhan yang berlangsung secara sehat dan alamiah. Suatu tumbuhun dapat bertumbuh dengan baik bila terdapat ketersediaan media dan sari makanan yang cukup. Demikian pula gereja dapat bertumbuh dengan baik bila kehidupan orang-orang percaya di dalamnya memiliki kehidupan dan memaknai dan menghayai kebenaran firman Allah sebagai makanan rohani bagi pertumbuhan tersebut. Sehingga dengan demikian pertumbuhan gereja tidak dapat didasarkan pada karya tangan manusia. Megahnya sebuah gedung ibadah, peralatan musik, dan meriahnya suasana perkumpulan bukan sebuah indicator utama dalam sebuah pertumbuhan gereja local.
Hal tersebut dilihat secara obyektif bahwa ada orang-orang Kristen yang mengalami penganiayaan, mereka berada di tempat yang sunyi dan besembunyi di balik batu-batu untuk beribadah. Mereka memiliki iman yang tidak kalah dengan orang-orang di perkotaan yang sering kali nyaman dengan kehidupan gereja yang melimpah dalam hal fasilitas. Dalam pertumbuhan gereja yang sehat tidak pula ditentukan dari banyaknya orang dan ramainya orang berkumpul dalam suatu peribadatan yang berlangsung di hari Minggu atau tengah minggu.
Dengan demikian sebaiknya orang Kristen melihat lebih dalam lagi untuk memahami arti pertumbuhan yang sesungguhnya. Keseimbangan antara kualitas dan kuantitas tentu sangatlah penting,. Kulaitas iman yang baik dari perkumpulan orang percaya harus dapat menarik banyak orang datang kepada Allah. Namun sebuah realitas yang baru harus dipahami bahwa gereja yang bertumbuh harus pula dapat mengembangkan pos-pos pelayanan yang pada akhirnya didewasakan dan terus berkembang. Jadi gereja yang bertumbuh harus dapat menyebar. Hal ini tentu sangat Alkitabiah sekali bila berpijak dari Amanat Agung Tuhan Yesus dalam kitab Matius 28:19,20. Kisah Rasul 1:8.
2. KOMPONEN PERTUMBUHAN GEREJA
1) Pertumbuhan Kuantitatif
Pertumbuhan kuantitatif atau jumlah merupakan pertumbuhan yang alkitabiah sebagaimana terjadi dalam sejarah pertumbuhan gereja dimulai sejak zaman para Rasul. Pertumbuhan tersebut berlangsung secara berkesinambungan. Dalam kitab Kisah Rasul dituliskan bahwa pada awalnya orang-orang yang mengikut Kristus dan disebut sebagai murid Yesus berkumpul di Yerusalem untuk menanti turunnya Roh Kudus. Pada saat janji turunnya Roh Kudus tersebut digenapi maka orang-orang percaya tersebut dipenuhi dengan Roh Kudus dan atas mereka tampak seperti lidah-lidah api.
Dari peristiwa pentakosta inilah terjadi suatu titik balik dimana para murid yang kemudian menjadi rasul-rasul memiliki kuasa untuk memberitakan Injil di seluruh negeri. Para rasul kemudian dengan berani memberitakan Injil, demikian pula murid-murid yang lain pada waktu itu menerima pencurahan Roh Kudus dengan keberanian memberitakan Injil.
Multiplikasi dan pertumbuhan terjadi setelah mereka menerima Roh Kudus dan berani memberitakan Injil Kristus. Khotbah Petrus telah menguncang banyak orang dengan penuh kuasa dan keberanian dari Allah, Ia menyampaikan Karya Kristus kepada orang-orang Yahudi sehingga pada hari itu sekitar tiga ribu orang menerima diri dan dibaptis.
Peran gereja disini adalah  menarik banyak orang melalui kesaksian, persekutuan, penggembalaan dan pemberitaan Injil. Sehingga bertambahlah para pengikut Kristus. Pemberitaan Injil disini memiliki peran yang besar baik secara langsung maupun melalui kesaksian pribadi.
Contoh pertumbuhan gereja secara kuantitatif dalam kitab kisah Para Rasul:
  • Kisah 1:5; sebanyak seratus dua puluh orang bertobat dan menerima Yesus
  • Kisah 2:14; pertobatan tiga ribu jiwa saat Petrus berkhotbah
  • Kisah 2:41-47; pertambahan yang berlangsung setiap hari karena kuasa Roh Kudus bekerja di  tengah-tengah jemaat
2) Pertumbuhan Kualitatif
Pertumbuhan Kualitatif adalah pertumbuhan yang berlangsung berdasarkan nilai-nilai hubungan pribadi para murid atau anggota jemaat dengan Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat. Pertumbuhan kulaitatif ini berlangsung secara progresif yang dicerminkan dalam kehidupan yang saling mengasihi dan ikatan persatuan yang erat. Jadi Pertumbuhan kualitatif berhubungan erat dengan kesatuan tubuh Kristus. Kesatuan adalah sebuah indicator penting, dimana tubuh Kristus hidup saling mengasihi, menerima perbedaan satu dengan yang lain dan berjalan menuju kepada satu tujuan kesempurnaan seperti Kristus Yesus.
Dalam pertumbuhan kulaitiatif sangat ditekankan kedewasaan rohani; tindakan, ucapan dan pemikiran  yang berazaskan kepada karakter Kristus. Ada banyak hambatan dari suatu pertumbuhan kualitatif karena orang-orang di dalamnya tidak pernah mencapai pertumbuhan iman yang baik atau sehat. Sikap mementingkan diri, hasutan iblis, pola pikir yang tidak berubah, silat kata dan pertengakaran merupakan penyebab mandegnya suatu pertumbuhan.
Contoh pertumbuhan gereja dalam Kitab Kisah Para rasul:
  • Mereka setiap hari berkumpul bersama berdoa dan memecahkan roti di rumah-rumah
  • Persekutuan dan kerelaan untuk berbagi dengan saudara seiman
  • Kejujuran untuk mempersembkan harta milik kepada Allah
  • Kerelaan dan semangat untuk memberitakan karya keselamatan Kristus
3) Gereja sebagai organisme yang hidup
Pertumbuhan organic dicerminkan dalam pertumbuhan organisasi dan structural gereja. Sebuah gereja yang sehat tentunya memiliki sistim kepemimpinan gerejawi yang lebih teratur dan dapat menyerap orang-orang didalamnya untuk membangun kerjasama. Semua program dan rencana gereja dapat berjalan dengan maksimal bila ada sistim kerja dan tata usaha yang baik di dalamnya. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa tata laksana dan manajemen gereja bertujuan untuk menjalankan kepemiminan yang efektif. Pengaturan kerja dan pemilihan orang-orang yang masuk dalam bidang-bidang pelayanan harus berlandaskan karunia yang dimiliki. Sebagai contoh dalam pelayanan sebuah ibadah atau kebaktian gereja; disana ada yang bertugas sebagai pemain musik, pemimpin pujian, penghitung persembahan, usher dan pengkhotbah. Semua acara tersebut dapat berjalan bila di atur melalui sebuah managemen gereja yang baik.
Dalam sebuah pelayanan tentunya bukan hanya acara kebaktian yang diatur, tetapi lebih dari itu adalah pengaturan dalam memberdayakan dan mengelola jemaat sehingga tujuan gereja dapat tercapai. Dalam kitab Kisah Para rasul ada pelayan meja, di Kitab Timotius disebutkan ada para diaken, rasul, dan pemberita Injil. Tingkatan jabatan gereja pun diatur dengan suatu aturan khusus. Demikian pula pendaftaran suatu lembaga gereja di kantor pemerintah memerlukan syarat kelengkapan pengurus. Jadi dengan demikian sudah seharusnya gereja menyadari betapa pentingnya pertumbuhan organisme.
Kepemimpinan yang cakap hanya dihasilkan dari sebuah pengaturan yang jelas dari sebuah organisasi. Demikian pula struktur dan bagan organisasi sangat membantu dalam pertumbuhan secara organic Pelayanan yang diatur melalui organisasi gereja tentunya lebih erat hubunganya supaya kesatuan tubuh Kristus tetap terjaga dan disiplin gereja dapat ditegakkan.
Gereja yang sehat dan Alkitabiah memiliki keseimbangan dalam pertumbuhan; kualitatif, kuantitatif dan organic. Ron Jenson dan Jim Stevens dala buku Dinamika Pertumbuhan Gereja menuliskan definisi pertumbuhan gereja sebagai berikut: “Pertumbuhan gereja adalah kenaikan yang seimbang dalam kauntitas, kualitas dan kompleksitas organisasi sebuah gereja lokal. (2000; hal.8 ).
Comments
0 Comments

No comments

Powered by Blogger.
×
Donasikan